Selasa, 17 November 2009

Ada Petir di Atmosfer Titan, Adakah Kehidupan di Sana?


Salah satu bulan Planet Saturnus yang bernama Titan mungkin objek selain Bumi yang mendukung kehidupan. Keyakinan para ilmuwan tersebut semakin kuat dengan dideteksinya petir di atmosfernya baru-baru ini.

"Sejauh ini, memang belum terlihat petir di atmosfer titan," ujar Juan Antonio Morente, peneliti dari Universitas Granada, Spanyol. Namun, ia mengatakan, aktivitas listrik di atmosfernya yang tebal telah terdeteksi.

Tim yang dipimpin Morente mengetahui adanya petir dari hasil rekaman data yang dikirimkan wahana milik badan antariksa Eropa (ESA) Huygens yang dilepaskan ke atmoster Titan pada tahun 2005. Huygens yang sebelumnya dibawa wahana lain bernama Cassini itu merupakan wahana pertama yang menembus atmosfer Titan yang tebal.

Saat wahana tersebut masuk ke atmosfer Titan, langsung terempas 30 derajat oleh dorongan angin yang kuat. Saat itulah, Huygens mendeteksi aktivitas listrik. Temuan ini dilaporkan dalam jurnal Icarus edisi terbaru.

Penemuan aktivitas listrik yang diyakini kuat sebagai petir itu menambah daftar kemiripan Titan dengan lingkungan Bumi. Sebelumnya, para ilmuwan mendeteksi danau minyak di permukaan Titan yang menjadikannya sebagai objek ruang angkasa kedua setelah Bumi yang diketahui memiliki cairan di permukaannya.

Hasil studi terbaru itu menunjukkan aktivitas listrik di sana melepaskan energi yang sebanding dengan petir di atmosfer Bumi. Yang membedakan, permukaan Titan sangat dingin dengan suhu sekitar -180 derajat Celcius sehingga makhluk apapun di Bumi tak akan kuat hidup di sana. Selama ini, petir diyakini sebagai energi yang pertama kali mereaksikan molekul-molekul organik yang merupakan benih kehidupan di Bumi.

Sumber : National Geographic News

Kebanyakan Kopi Bikin Halusinasi?


LONDON Coba perhatikan, kalau ada kawan atau saudara yang mengaku melihat hantu atau mendengar sesuatu yang berbau mistis tanyakan apakah ia pecandu kopi atau bukan. Menurut penelitian di Inggris, orang yang terlalu banyak minum kopi cenderung lebih mudah mengalami efek halusinasi.

Tim peneliti dari Universitas Dunham menyimpulkan, orang yang minum lebih dari tujuh cangkir kopi instan sehari cenderung tiga kali lipat lebih mudah mengalami halusinasi daripada orang yang hanya minum satu cangkir kopi sehari. Kesimpulan tersebut diambil setelah mereka menyurvei 200 mahasiswa mengenai kebiasaan mengonsumsi kopi dan pengalamannya melihat hal-hal mistis.

"Ini merupakan langkah awal untuk mempelajari faktor-faktor yang berhubungan dengan halusinasi secara lebih luas," ujar Simon Jones, yang memimpin penelitian tersebut. Ia mengatakan pada penelitian-penelitian sebelumnya, diketahui bahwa tekanan, seperti trauma masa kecil, berhubungan dengan halusinasi.

Menurut James, hubungan antara kopi dan halusinasi mungkin terkait dengan hormon kortisol. Halusinasi sendiri timbul saat tubuh terlalu banyak memproduksi hormon kortisol. Hormon tersebut dihasilkan saat seseorang mengalami stres. Konsumsi kafein juga memicu produksi hormon tersebut.

Meski demikian, James menekankan bahwa hubungan tersebut bukan sebab akibat. Kalaupun kafein memicu halusinasi, pengaruhnya mungkin tak sebesar faktor psikologis lainnya. Selain itu, bukan hanya kopi yang berpengaruh, melainkan juga teh, kopi, dan minuman yang mengandung kadar kafein tinggi. Penelitian langsung dan percobaan dibutuhkan untuk mengukur hubungan kafein dengan efek halusinasi.